Sunday 11 December 2016

Makalah Hubungan Ekologi Dengan Kesehatan



BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
 Berdasarkan konsep sehat  menurut WHO disebutkan bahwa sehat meliputi keadaan fisik,  maupun social dan tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Penyakit timbul bila terjadi gangguan dari keseimbangan tersebut yang disebabkan oleh adanya perubahan dari satu faktor atau lebih. Faktor-faktor yang berperanan tersebut umumnya dibagi menjadi tiga golongan yaitu : Faktor agen (agent), pejamu (host) dan lingkungan (environment)
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada diagram oleh Hendril L.Blum yaitu faktor lingkungan   mempunyai pengaruh dan peranan yang terbesar diikuti oleh perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Hal ini telah dibuktikan antara lain oleh Robert Tilden (university of Michigan) derajat kesehatan suatu bangsa. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa pelayanan kesehatan yang baik belum dapat sepenuhnya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tanpa disertai dengan peningkatan dari kondisi lingkungan  serta perubahan dari perilaku kea rah yang menguntungkan kesehatan.
Penyelesaian tugas ini dimaksudkan agar mahasiswa nantinya dapat memahami dengan lebih baik salah satu sub pokok bahasan dalam mata kuliah ekologi mengenai Pengaruh Lingkungan terhadap kesehatan dan nantinya akan mampu memberikan penjelasan dalam bentuk presentasi hasil penulisan.



B.     DEFINISI
1.      Lingkungan : segala sesuatu yang ada diskitar kita; kumpulan dari semua kondisi/kekuatan dari luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan dari suatu organisme hidup (manusia)
2.      Sehat  : suatu keadaan meliputi keadaan fisik,  maupun social dan tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan (WHO)
3.      Kesehatan Lingkungan (environmental health) : suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhada terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo, 1996)
4.      Pencemaran lingkungan : masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.



C.     PERMASALAHAN
Bagaimanakah pengaruh lingkungan terhadap kesehatan?







BAB  II
TINJAUAN PUSTAKA


A.    HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN
1.      Lingkungan
  Menurut Slamet J.S dalam bukunya Kesehatan Lingkungan, bagi manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen di alam tersebut. Lingkungan itu sangat luas, oleh karenanya sering dikelompokan untuk mempermudah pemahamannya.
  Tergantung kebutuhan, lingkungan dapat diklasifikasikan dengan berbagai sebagai berikut :,
a.       Lingkungan yang hidup (biotis) dan lingkungan yang tidak hidup (abiotis)
b.      Lingkungan alamiah, dan lingkungan buatan (manusia)
c.       Lingkungan prenatal dan post natal
d.      Lingkungan biofisis dan lingkungan psikososial
e.       Lingkungan air (hydrosfer), lingkungan udara (atmosfer), lingkungan tanah (litosfer), lingkungan biologis (biosfer) dan lingkungan social (sosiosfer)
Bagaimanapun lingkungan itu dikelompokan, pada prinsipnya lingkungan (tanah, air, udara dan social, dll) tidak dapat dipisah-pisahkan, karena tidak mempunyai batas yang nyata dan merupakan suatu kesatuan eksistem. Misalnya air tidak dapat dipisahkan dari udara (siklus hidrologi) dst
Timbulnya penyakit dapat disebababkan oleh faktor-faktor yang saling terkait. Faktor-faktor yang berperanan tersebut umumnya dibagi menjadi tiga golongan yaitu : faktor agen (agent), pejamu (host) dan lingkungan (environment). Faktor agen berasal dari sifat pembawaan agen tersebut yang mempunyai kemampuan untuk menyebabkan penyakit pada manusia. Pejamu berhubungan dengan manusia terutama mencakup faktor biologi (umur, jenis kelamin, suku bangsa, kekebalan khusus dll) atau tingkah laku (dalam bentuk kebiasaan dan adat istiadat). Lingkungan mencakup semua aspek di luar agen dan manusia, karena itu sangat beraneka ragam dan umunya digolongkan menjadi 3 kategori yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik, biologis dan sosial - ekonomi.
Penyakit timbul bila terjadi gangguan dari keseimbangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dari satu faktor atau lebih. Untuk menggambarkan interaksi antara faktor-faktor agen, pejamu dan lingkungan, John Gordon menganalogikan sebagai timbangan pengumpil (pengungkit) dengan lingkungan sebagai titik tumpunya. Pada dasarnya selalu terjadi hubungan dan pengaruh timbal balik antara faktor-faktor pejamu, agen dan lingkungan yang berusaha mencapai suatu keadaan keseimbangan.
Perubahan dari keseimbangan dapat dilihat dari contoh-contoh berikut :





 
     L
    
                                    A                                           P                                                                                                                                                         
                                     
                                                              
                                                                       (1)
                                            P                                                       A   
     L
    
     L
    
                                                                                                                                                                                                  
  A                                                                                                                                              P                               
                                                              
                    (2)                                                                                                (3)


                                     P                                                                        A     
     L
    
     L
    
                                                                                                                                               
                                                                                                                                       
A                                                                                                                                                 P
                 (4)                                                                                                       (5)            
Gambar 1
Diagram interaksi antara faktor-faktor agen, pejamu dan lingkungan
Keterangan
A = agen
P = Pejamu
L = Lingkungan
 
Kalau keadaan keseimbangan tercapai seperti pada gambar (1), maka baik agen maupun pejamu tidak dirugikan dan pada keadaan ini tedapat suasana hidup berdampingan secara damai antara agen dan pejamu.
            Keadaan 2 menggambarkan peningkatan dari kemapuan agen untuk menginfeksi serta menyebabkan menyebabkan penyakit pada manusia, misalnya  perubahan sifat virus influenza dapat mengakibatkan kekebalan dari pejamu. Sebaliknya keadaan 3 menggambarkan peningkatan proporsi kerentanan dari populasi manusia misalnya pada situasi kekurangan pangan dan gizi atau sesudah terjadinya bencana alam seperti banjir, gempa bumi dll.
            Perubahan lingkungan dapat pula menyebabkan pergeseran titik tumpu kearah agen sehingga merangsang penyebaran agen (gambar 4), sebagai contoh : pada keadaan banjir menyebabkan sungai dan badan air meluap membawa pula mikroorganisme atau zat-zat berbahaya lainnya yang dapat mengkontaminasi sumber air minum. Sebagai akibatnya terjadi wabah penyakit yang penularannya melalui air misalnya penyakit kholera, hepatitis dll.
            Perubahan lingkungan dapat pula meyebabkan perubahan keterentanan pejamu (gambar 5), sehingga terjadi pergeseran titik tumpu kearah pejamu. Keadaan ini terjadi misalnya pada perkembangan daerah industry yang pesat menyebabkan konsentrasi zat-zat pencemar di udara meningkat dan hal ini meningkatkan kerentanan (memudahkan terserang penyakit) pada manusia, terutama infeksi saluran pernapasan.  






2.      Pengaruh Lingkungan terhadap Kesehatan
a.      Pengaruh air terhadap kesehatan
   Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan baik dari segi kualitas maupun kuantitas dapat menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tsb dapat berupa penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit yang disebabkan oleh air secara langsung disebut waterborne diseases.
Hal ini dapat terjadi karena air merupakan media yang baik tempat bersarangnya bibit penyakit/agent.
   Menurut Slamet (2002) beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme yg ada didalam air adalah : Cholera, Thyphus abdominalis, Hepatitis A, Dysentri amoeba.
   Selain penyakit menular, penggunaan air dapat juga memicu terjadinya penyakit tidak menular yakni apabila air terkontaminasi  zat-zat berbahaya dan beracun diantaranya : Kasus keracunan kobalt (Co), penyakit minamata yang disebabkan pencemaran pantai minamata oleh mercury (air raksa), keracunan cadmium dll.
   Air juga dapat berperan sebagai sarang insect yang membawa/menyebarkan penyakit atau disebut dengan water related vector. Beberapa penyakit tersebut antara lain : Filariasis, demam berdarah atau dengue haemorrhagic fever (DHF)

b.      Pengaruh udara terhadap kesehatan
   Atmosfer adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi planet buni ini. Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industry dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan kompsisi udara. Bila perubahan kompsisi udara tersebut melampaui daya dukung lingkungan maka akan berdampak negative terhadap umat manusia.
   Beberapa jenis pencemar udara yang paing sering ditemukan adalah karbon monooksida CO, Nitrogen Oksida NO2, Sulfur oksida SOX, Photochemical oxidants, partikel.
   Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan, harta benda, ekosistem maupun iklim. Umumnya gangguan kesehatan sebagai akibat pencemaran udara terjadi pada saluran pernapasan dan organ penglihatan. Salah satu dampak kronis dari pencemaran udara adalah bronchitis.
   Gangguan pada harta benda dan ekosistem terutama terjadi akibat adanya hujan asam. Hujan asam terjadi bila di udara terdapat bahan pencemar berupa gas SO2 (sulphur dioksida) dan gas NOx (Nitrogen dioksida) di udara. Gas-gas ini diudara bila bereaksi dengan uap air akan membentuk H2SO4 yang merupakan kompnen utama dari hujan asam.
   Salah satu akibat dari pencemar udara adalah terjadinya pemanasan global sebagai efek rumah kaca, terjadinya lubang pada ozon yang berfungsi untuk menyerap radiasi UV. Akibat dari pencemaran udara ini tentunya membawa dampak merugikan bagi makhluk di bumi terutama terhadap kesehatan manusia.yakni dapat menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim, suhu bumi semakin tinggi, yang  dapat mempengaruhi kesehatan manusia,

c.       Pengaruh tanah terhadap kesehatan
   Tanah merupakan bagian dari lapisan bumi,  tetapi pengaruhnya terhdap kehidupan sangat besar, Hubungan antara tanah dan makhluk hidup di atasnya sangat erat.
   Tanah menyediakan berbagai sumber daya yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu tanah juga merupakan habitat alamiah bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
   Selain fungsi tanah sebagai penyedia berbagai sumber daya dan habitat bagi makhluk hidup. Tanah juga merupakan penerima sejumlah besar bahan pencemar. Tanah merupakan  tempat penampungan berbagai bahan kimia yang berasal dari rembesan penumpukan sampah, IPAL dan sumber lainnya.
   Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan oleh kehadiran bahan-bahan pencemar di tanah, akan tetapi dapat juga terjadi karena erosi. Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah memberikan dampak nyata terhadap kesehatan, seperti dampak dari kekurangan unsur-unsur hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan terhadap kesehatan manusia. Salah satu contoh adaalah selenium (Se) yang bersifat toksik pada dosis tinggi tapi sangat dibutuhkan dalam konsentrasi mikro. Tanah tidak dapat berfungsi dengan baik, tidak dapat dijadikan lahan pertanian dsb.
   Pencemaran tanah oleh sampah juga telah memberikan dampak tersendiri bagi kesehatan manusia secara tidak langsung karena dapat menjadi tempat bersarang vector pembawa penyakit misalnya lalat, tikus dan kecoak. selain itu juga menyebabkan gangguan estetika berupa menimbulkan pemandangan yang tidak bagus dan menimbulkan bau yang mengganggu.












BAB  III
PEMBAHASAN


Lingkungan dalam mendukung kehidupan manusia yang dikenal dengan daya dukung lingkungan tentunya berusaha dengan sendirinya untuk tetap menjaga keseimbangan. Jika terjadi ketidakseimbangan maka akan muncul berbagai masalah terhadap makhluk hidup teruatama manusia.
            Seorang tokoh di dunia kedokteran, Hippocrates (460-377SM) adalah tokoh yang pertama-tama berpendapat bahwa penyakit itu ada hubungannya dengan fenomena alam dan lingkungannya. Dilihat dari segi ilmu kesehatan lingkungan, penyakit terjadi karena adanya intaraksi antara manusia dengan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari proses intaraksi  ini disebut ekologi.
            Interaksi manusia dengan lingkungannya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggal dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsure-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Udara, air, makanan, sandang, papan dan seluruh kebutuhan manusia harus diambil dari lingkungannya, akan tetapi dalam proses interaksi manusia dengan lingkungannya ini tidak selalu didapatkan keuntungan, kadang-kadang manusia bahkan mendapat kerugian, misalnya seorang makan dan minum untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga tetapi ia dapat menjadi sakit karenanya.hal ini merupakan akibat hubungan timbale balik antara aktifitas manusia dengan lingkungannya.
            Usaha-usaha dibidang kesehatan lingkungan ditujukan untuk meningkatkan daya guna faktor yang menguntungkan manusia dan mengurangi peran atau mengendalikan faktor yang merugikan. Secara naluriah manusia memang tidak dapat menerima faktor yang merugikan di dalam lingkungan hidupnya, oleh karenanya ia selalu berusaha untuk selalu memperbaiki keadaan sekitarnya sesuai dengan kemampuannya.
            Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, serta aplikasinya dalam pembangunan Negara, pemanfaatan sumber daya alam akan meningkat. Demikian pula dengan buangan berbahayanya, sehingga kualitas lingkungan hidup akan terus berubah secara dinamis. Beban lingkungan dalam menunjang pembangunan akan semakin berat.
            Pertumbuhan industry diberbagai bidang serta tekanan terhadap sumber daya alam menyebabkan timbulnya permintaan, inovasi dan produksi sumber bahan sintesis yang sering tergolong dalam bahan berbahaya, demikian pula buangannya. Industrialisasi akan membawa serta kebutuhan akan pemukiman tenaga kerja yang terkonsentrasi di daerah urban. Kota-kota akan bertambah, baik jumlah maupun besarnya. Dengan demikian permintaan akan pelayanan kesehatan lingkungan akan bertambah dan semakin kompleks.
Perubahan kulaitas lingkungan yang cepat ini merupakan tantangan bagi manusia untuk dapat menjaga fungsi lingkungan hidup agar tetap normal sehinggga daya dukung kelangsungan hidup manusia di bumu akan tetap lestari, dan kesehatan tetap terjamin.  Laju pemanfaatan sumber daya alam dan laju peningkatan jumlah dan kualitas limbah juga akan bertambah. Apabila dampak intensitas kegiatan ini terhadap kualitas lingkungan tidak diperhatikan akan terjadi peningkatan taraf pencemaran lingkungan yang akan mengakibatkan turunnya kesehatan masyarakat. Oleh karenanya usaha-usaha di bidang kesehatan lingkungan perlu didasarkan atas pengetahuan ekologi manusia.(Juli s.slamet,1994
Penyelesaian masalah lingkungan tidak dapat dilakukan dengan monodisipliner ilmu tetapi harus dengan multidisiplin ilmu. Oleh karenanya perlu ditumbuhan strategi baru untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat yakni  setiap aktivitas baru harus di dasarkan atas
a.       kebutuhan manusia
b.      ditujukan pada kehendak masyarakat
c.       direncanakan oleh semua pihak yang berkepentingan
d.      didasarkan atas prinsip-prinsip ilmiah
e.       dilaksanakan secara manusiawi.






















BAB  IV
KESIMPULAN


1.      Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar kita.
2.      Lingkungan merupakan pendukung utama keberlangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya yang saling berinteraksi.
3.      Dampak dari pencemaran lingkungan adalah berubahnya keseimbangan ekologi atau lingkungan sehingga dapat mempengaruhi makhluk hidup khususnya kesehatan manusia, mengakibatkan turunnya kesehatan masyarakat
4.      Dalam penanggulangan masalah lingkungan diperlukan  usaha-usaha dibidang kesehatan lingkungan yang didasarkan atas pengetahuan ekologi manusia dan didukung oleh pengkajian dari multidisiplin ilmu














DAFTAR PUSTAKA


1.      Nebel,J dkk, environmental Science,
2.      Slamet J.S, 1994  Kesehatan Lingkungan, Gadjah mada university press,
3.      Kusnoputranto H dkk, 1985 Kesehatan Lingkungan, Departemen pendidikan dan kebudayaan FKM-UI, Jakarta
4.      Mulia R.M, 2005 Kesehatan Lingkungan, Graha Ilmu,Yogyakarta

2 comments:

  1. The Best Things to Know About Using Titanium - Technological
    Titanium ford focus titanium hatchback - also known as microtouch solo titanium "the best thing" or cerakote titanium "the best thing". For example, while we may not be quite sure about that name yet, titanium mug we've used it blue titanium

    ReplyDelete