Tuesday 16 August 2016

Penyakit Kusta Penyebab, Pengertian dan Pencegahan



Halo sahabat blogger, pada kesempatan kali ini kita akan membahas terkait penyakit hansen. Pernah mendengarnya sebelumnya ? bagaimana dengan sebutan penyakit kusta ? tentunya teman-temang mungkin pernah mendengarnya. Penyakit hansen atau penyakit kusta ini adalah penyakit infeksi kronis. Pada awalnya penyakit ini hanya diperkirakan disebabkan oleh Mycobacterium leprae  namun pada 2008 telah ditemukan penyebab lainnya yaitu Mycobacterium lepromatosis . untuk penamaan penyakit kusta (hansen) ini karena nama penemu dari penyakit kusta adalah seorang berkewarganegaraan Norwegia bernama Gerhard Henrik Armaurer Hansen tahun 1873. Nah oleh sebab itu guys penyakit kusta memiliki banyak nama yaitu penyakit hansen, lepra leper, leprosy dan kusta.
Penyakit kusta ini memiliki stigma negatif di masyarakat kita, karena orang yang terkena penyakit ini seolah seperti terkena kutukan. Akibatnya masyarakatpun mengucillkan penderita. Penyakit kusta adalah penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran atas dan lesi pada kulit adalah tanda yang diamati dari luar. Bila kusta tidak diobati maka akan menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf, anggota gerak bahkan pada mata.
Kusta ini lebih rentan terkena pada usia dewasa muda guys, yaitu umur 25 – 35 tahun. Kelompok yang paling berisiko untuk terkena penyakit ini tentu orang yang berada di daerah endemik atau daerah yang memang memiliki banyak kasus kusta. Penyakit ini sangat mengerikan lho guys karena jika sudah terkena sulit sembuh bahkan berlangsung selama 25-35 tahun. Bahkan yang jauh lebih mengerikan lagi proses penularannya sampai saat ini belum diketahui, banyak penelitian yang telah dilakukan namun tidak sejalan. Ada yang mengatakan penularan melalui kontak dekat dan penularan dari udara, kontak dengan hewan yang menyebarkan penyakit leprae (armadilo, simpanse, dan monyet pemakan kepiting, namun ada juga yang mengatakan dari DNA atau Gen, ada juga yang mengatakan karena faktor gizi dan kebersihan, dan yang terahir adalah kontak dengan penderita kusta.
Pencegahan terbaik yang harus kita lakukan adalah dengan menjaga kebersihan badan dan menjaga gizi tubuh tetap seimbang dan terpenuhi. Jika akan kontak dengan hewan dan penderita kusta usahakan menggunakan pelindung seperti masker dan sarung tangan. Bukan berarti kita harus takut terhadap penderitanya, tapi takutlah pada penyakitnya. Penyakit ini sulit menular lo walaupun penyakit ini berlangsung lama. Santai, sekarang kan jaman udah maju, apalagi ilmu kedokteran. Sekarang sudah bisa di obati penyakit kusta asalkan penderita tidak terlambat untuk berobat agar tidak di obati sudah dalam kondisi parah.

Flu Burung Penularan, Pengertian dan Pencegahan



Selamat pagi sahabat blogger. Salam sehat untuk kita semua, kawan-kawan semuanya pada kesempatan kali ini kita akan membahas sedikit tentang penyakit yang disebabkan oleh bangsa burung. Yup, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang penyakit flu burung. Kasiang semua pasti tau kan, penyakit ini berisik sekali diberitakan di tanah air.
Flu burung itu adalah penyakit yang disebabkan oleh unggas atau sebangsa burung yang disebabkan oleh virus influenza. Nah virus influenza ini biasanya ada pada hewan peliharaan di rumah seperti ayam, kalkun, itik, puyuh, angsa, bebek dan sebangsa burung lainnya baik itu burung liar maupun burung rumahan. Penyakit ini sudah temukan sejak 100 tahun lalu di italia. Virus flu burung yang saat ini menjangkiti Indonesia adalah subtipe H5N1 yang punya waktu inkubasi 3-5 hari. Waw cepet ya guys, tidak hanya itu penularannya bisa melalui banyak cara yaitu melalui perantara udara, makanan maupun secara kontak langsung. Kalau yang lewat udara tentu kalian sudah tau dong, dari manusia yang sudah terkena kemudian bersin lalu virus tersebar di udara, kemudian kalian berada disekeliling tempat itu dan menghirup udara yang mengandung penyakit flu burung yaudah akhirnya kalian tertular. Kalau melalui makanan dan minuman yaitu, makanan dan minuman yang sudah terkena atau terkontaminasi dengan virus flu burung kemudian termakan oleh manusia. Yaudah kena deh. Selanjutnya adalah kontak langsung dengan hewan maupun manusia yang terkena flu burung.
Gejala penyakit ini sulit untuk diidentifikasi karena gejalanya seperti flu biasa. Gejala penyakit ini pada manusia adalah demam, anoreksia, pusing, gangguan pernafasan, nyeri otot dan mungkin konjungtivitis yang terdapat pada penderita dengan riwayat kontan dengan unggas yang terinfeksi. Nah itu pada manusia, tapi kalau pada hewannya ya berbeda dari manusia, yaiyalah kan hewan haha. Gejala pada unggas yaitu jengger dan pial kebiruan, darah dari hidung, feses kehijauan dan banyak mengandung air, pada paha ada bercak merah darah dan kematian unggas secara mendadak. Penyakit ini luar biasa banget guys, karena sekarang sudah ada di seluruh provinsi di indonesia. Artinya kalian keliling indonesia maka kalian terkena risiko penyakit ini lebih besar lagi guys.
Nah penular utama penyakit ini adalah burung liar yang tidak terawat guys, kemungkinan burung ini kontak dengan hewan piaraan di rumah, nah setelah itu burung atau hewan burung di rumah sakit. Nah sakitnya burung kita itu membuat penularan pada manusia. Jadi burung liar salah satu biang keroknya nih. Oke kawan semoga bermanfaat ya. Thank you

Makalah Kajian Prinsip Indemnity Asuransi



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Lembaga perasuransian, sama halnya dengan lembaga perbankan, akan dipercaya apabila dapat memberikan jaminan kepercayaan kepada masyarakat. Perusahaan asuransi harus benar-benar dapat memberikan jaminan bahwa dana yang dikumpulkan akan dikembalikan di kemudian hari sesuai dengan hak nasabah. Masyarakat harus dapat diyakinkan bahwa perusahaan asuransi akan dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh masyarakat tertanggung (Sastrawidjaja, 2003).
Prinsip asuransi memuat hal-hal terkait dasar dari asuransi, salah satu perinsip yang dimiliki dalam asuransi yaitu prinsip indemnity (ganti rugi). Prinsip ganti rugi ini harus ada dalam asuransi sebab berdasarkan ratio untuk mencegah seseorang untuk memperkaya diri secara melawan hukum, jadi prinsip ini mengandung sifat preventif (pencegahan) (Prakoso, 1987).
Kasus-kasus dalam industri perasuransian dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengukur kondisi perasuransian, baik pertumbuhan maupun peranannya dalam perekonomian nasional. Semakin sedikit kasus asuransi yang muncul mencerminkan bahwa industri asuransi dikelola dengan baik dan kondisi ini akan menumbuhkan kepercayaan dari masyarakat tertanggung (sastrawidjaja, 2003).

Paper Fishbone Diagram (pengertian Manfaat dan cara membuat diagram)



A.  Pengertian Diagram Fishbone
Diagram fishbone (diagram tulang ikan — karena bentuknya seperti tulang ikan) sering juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools). Diagram fishbone digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas (Tague, 2005).
Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan akar  penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat diagram fishbone ini dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools yang user friendly  disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan (Purba, 2008).
Menurut Purba (2008), diagram fishbone dapat mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau  masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.

Makalah Grounded Theory



BAB I
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Grounded Theory
Istilah Grounded Theory pertama kali diperkenalkan oleh Glaser & Strauss pada tahun 1967. Glaser adalah seorang sosiolog sekaligus dosen di Colombia University dan University of California School of Nursing. Sedangkan Strauss juga seorang sosiolog yang bekerja sebagai Direktur Social Science Research, Institute for Psychiatric and Psychosomatic Research and Training. Inti dari pernyataan tersebut kurang lebih adalah: “Kami meyakini bahwa penemuan teori dari data yang kami sebut grounded theory adalah tugas utama yang dihadapi ilmu sosiologi saat ini, untuk itu kami berusaha menunjukkan teori tersebut sesuai dengan situasi empiris dan dapat dimengerti oleh para sosiolog dan orang awam sekalipun. Ini merupakan pertama kali istilah  grounded theory (GT) diperkenalkan. Menurut Glaser dan Strauss, Grounded Theory  adalah teori umum dari metode ilmiah yang berurusan dengan generalisasi, elaborasi, dan validasi dari teori ilmu sosial. Menurut mereka penelitian Grounded Theory perlu menemukan aturan yang dapat diterima untuk membentuk ilmu pengetahuan (konsistensi, kemampuan reproduksi, kemampuan generalisasi dan lain-lain), walaupun pemikiran metodologis ini tidak untuk dipahami dalam suatu pengertian positivisme (Herdiansyah, 2010).

Contoh Proposal Survei Cepat DBD



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang dapat menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe virus dari genus Flavivirus, virus RNA dari keluarga Flaviviridae. DBD bukan penyakit baru di Indonesia, kasus pertama DBD sudah ditemukan puluhan tahun silam.Virus dengue penyebab DBD memerlukan bantuan bantuan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus untuk berpindah ke tubuh manusia.
Penyakit DBD hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang harus sangat diprioritaskan dan dicari jalan untuk pemecahan masalahnya. DBD merupakan salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan, yang artinya kejadian dan penularannya sangat dipengaruhi oleh berbagi faktor lingkungan. Jika faktor lingkungan yang berpengaruh antara lain lingkungan bologi, fisik dan sosisal budaya. Lingkungan biologi seperti virus dengue sebagai penyebab penyakit, nyamuk aedes sebagai penular disebut sebagai vektor DBD, manusia sebagai penjamu atau hospes yang menderita sakit dengue atau DBD.
Negara dengan kondisi iklim tropis hingga sub tropis berada dalam keadaan terancam inveksi virus dengue, perkembangannya sangat pesat dan seringkali menimbulkan KLB. Untuk Kecamatan Ngemplak secara geografis merupakan salah satu dari 19 Kecamatan di Kabupaten Boyolali,  terletak antara 110,22 -110,50 Bujur Timur dan 7,36 -7,71 Lintang Selatan dengan ketinggian antara 75-400  meter diatas permukaan laut. Kecamatan Ngemplak terdiri dari 12 desa yang hampir keseluruhan merupakan wilayah endemis DBD.