Saturday 6 December 2014

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINI VIRUS HIV AIDS PADA WANITA PEKERJA SEKS



A.    Analisis Situasi
Kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat berharga dan juga Kesehatan merupakan suatu kenikmatan yang diharapkan oleh setiap manusia dalam kehidupan sehingga manusia diharapkan untuk mampu selalu menjaga kesehatannya. Pada abad ke 20 ini banyak varian penyakit baru yang di temukan contohnya adalah penyakit HIV yang menyebabkan AIDS.
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut (Anonim. A. 2014).
AIDS di Indonesia ditangani oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan memiliki Strategi Penanggulangan AIDS Nasional untuk wilayah Indonesia. Ada 79 daerah prioritas di mana epidemi AIDS sedang meluas. Sekitar 170.000 sampai 210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Perkiraan prevalensi keseluruhan adalah 0,1% di seluruh negeri, dengan pengecualian Provinsi Papua, di mana angka epidemik diperkirakan mencapai 2,4%, dan cara penularan utamanya adalah melalui hubungan seksual tanpa menggunakan pelindung (Anonim. B).

Prospek Kesehatan Lingkungan



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
     Kesehatan lingkungan sudah lama dikenal secara luas dan sering diucapkan dari segi bahasa kesehatan lingkungan, dapat diartikan sebagai suatu kondisi dari lingkungan secara legal formal. Berdasarkan UU No 23 tahun 1992, kesehatan lingkungan adalah sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi, namun demikian banyak orang kurang peduli terhadap kesehatan lingkungan itu, dan kurang dipahami arti dari kesehatan lingkungan secara luas. Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik.
     Dalam era globalisasi  tuntunan mutu pelayanan kesehatan lingkungan juga tidak dapat dielakkan  lagi. Karena pada era globalisasi memberi peluang terjadinya persaingan kualitas pelayanan kesehatan oleh berbagai jenis tenaga kesehatan lingkungan dari dalam  luar  negeri. Oleh karena itu sanitarian  atau ahli kesehatan lingkungan harus mampu bersaing dengan profesi sanitarian atau ahli kesehatan lingkungan negara lain (Azwar, 2003).

B.     Tujuan
a.       Untuk mengetahui prospek tenaga kesehatan lingkungan.
b.      Untuk mengetahui pendayagunaan tenaga kesehatan lingkungan dalam pelayanan kesehatan.
c.       Untuk mengetahui pengaruh, tantangan dan peluang pasar bebas profesi kesehatan lingkungan.