Sunday 31 July 2016

RANCANGAN ACAK KELOMPOK



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Beberapa kegiatan percobaan, sering didapati bahwa unit-unit percobaan tertentu bila diberikan perlakuan sama sering memberi respon yang berbeda. Percobaan yang dimaksud disini adalah penyelidikan yang direncanakan untuk memperoleh fakta yang baru atau mendukung maupun menyangkal hasil percobaan yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Misalkan pada pengamatan yang dilakukan pada suatu hari tertentu atau pengamatan yang menggunakan alat tertentu akan lebih homogen apabila dibandingkan dengan pengamatan yang dilakukan pada hari yang berbeda atau alat yang berbeda. Untuk itu rancangan dapat disusun sedemikian sehingga bagian keragaman yang bersumber pada dari yang dikenali itu dapat diukur dan dikeluarkan dari galat. Model rancangan yang didalamnya ada pengelompokan seperti inilah yang kemudian akan dibahas dalam bahasan berikut ini, rancangan yang dimaksud adalah rancangan acak kelompok.
Rancangan Acak Kelompok atau randomized block design merupakan salah satu model rancangan dalam rancangan percobaan. Rancangan acak kelompok ini digunakan bila unit percobaan tidak homogen, dimana ketidak homogen ini diduga mengarah pada satu arah. Rancangan ini disebut rancangan  acak kelompok, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada setiap kelompok. Rancangan ini  dapat digunakan untuk melakukan percobaan di lapangan atau di laboratorium atau di rumah kaca.
Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai rancangan acak kelompok untuk memberikan penjelasan terkait dengan gambaran umum rancangan acak kelompok.

MAKALAH PENGUKURAN KADAR COD LIMBAH TEXTILE PADA HOME INDUSTRI BATIK



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya, salah satu dari kekayaan budaya di Indonesia adalah batik. Batik merupakan salah satu dari kebudayaan di Indonesia yang memiliki nilai seni yang tinggi. Hingga saat ini, pesona batik telah banyak disukai baik didalam negeri maupun diluar negeri. Industri batik termasuk dalam kelompok industri tekstil di Indonesia yang selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga merupakan komoditi ekspor penghasil devisa negara. Secara ekonomi cukup memberikan pendapatan yang besar kepada negara, baik dari segi penyerapan tenaga kerja maupun pemasukan devisa dan pajak.
Industri batik nasional semakin berkembang akibat semakin banyaknya permintaan terhadap batik sejak dicanagkan hari batik nasional pada tanggal 2 Oktober 2009. Pada beberapa daerah mulai muncul kampung batik sebagai sentra batik khas daerah masing masing.