Sunday 31 July 2016

RANCANGAN ACAK KELOMPOK



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Beberapa kegiatan percobaan, sering didapati bahwa unit-unit percobaan tertentu bila diberikan perlakuan sama sering memberi respon yang berbeda. Percobaan yang dimaksud disini adalah penyelidikan yang direncanakan untuk memperoleh fakta yang baru atau mendukung maupun menyangkal hasil percobaan yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Misalkan pada pengamatan yang dilakukan pada suatu hari tertentu atau pengamatan yang menggunakan alat tertentu akan lebih homogen apabila dibandingkan dengan pengamatan yang dilakukan pada hari yang berbeda atau alat yang berbeda. Untuk itu rancangan dapat disusun sedemikian sehingga bagian keragaman yang bersumber pada dari yang dikenali itu dapat diukur dan dikeluarkan dari galat. Model rancangan yang didalamnya ada pengelompokan seperti inilah yang kemudian akan dibahas dalam bahasan berikut ini, rancangan yang dimaksud adalah rancangan acak kelompok.
Rancangan Acak Kelompok atau randomized block design merupakan salah satu model rancangan dalam rancangan percobaan. Rancangan acak kelompok ini digunakan bila unit percobaan tidak homogen, dimana ketidak homogen ini diduga mengarah pada satu arah. Rancangan ini disebut rancangan  acak kelompok, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada setiap kelompok. Rancangan ini  dapat digunakan untuk melakukan percobaan di lapangan atau di laboratorium atau di rumah kaca.
Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai rancangan acak kelompok untuk memberikan penjelasan terkait dengan gambaran umum rancangan acak kelompok.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Rancangan Acak kelompok ?
2.      Apa saja ciri-ciri dari Rancangan Acak Kelompok ?
3.      Apa kekurangan dan kelebihan  Rancangan Acak Kelompok ?
4.      Bagaimana cara pengacakan pada rancangan Acak Kelompok ?
5.      Apa saja sumber ragam dari Rancangan Acak Kelompok ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mendeskripsikan secara umum mengenai rancangan acak kelompok
2.      Untuk mendeskripsikan ciri-ciri rancangan acak kelompok
3.      Untuk menganalisis kekurangan dan kekurangan rancangan acak kelompok
4.      Untuk mengetahui cara pengacakan perlakuan pada kelompok di  rancangan acak kelompok
5.      Mengetahui sumber ragam dari rancangan acak kelompok


BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    Rancangan Acak Kelompok
Rancangan acak kelompok (RAK) adalah suatu rancangan dasar yang menggunakan pengawasan  setempat dengan pembatasan pengacakan. Pada RAK, materi percobaan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan homogenitas materi percobaan, dan masing-masing kelompok merupakan ulangan. Diusahakan selama percobaan berlangsung ragam dalam kelompok tetap kecil, berarti teknik yang diterapkan selama percobaan diusahakan seragam untuk unit percobaan dalam masing-masing kelompok (Sugiarto, 1994 : 65).
Rancangan acak kelompok merupakan salah satu bentuk rancangan yang banyak digunakan dalam berbagai percobaan ilmu-ilmu pertanian, perindustrian dan lain-lain. Rancangan ini dicirikan dengan jumlah kelompok dalam jumlah yang sama dimana setiap kelompok diberikan perlakuan. Melalui pengelompokan-pengelompokan, diharapkan galat perlakuan dapat dikurangi. Jika pada rancangan acak lengkap satuan percobaan yang digunakan harus homogen maka pada RAK itu tidak perlu homogen dan ketidakhomogenan tersebut akan dikelompok-kelompokkan lagi menjadi satuan-satuan yang mendekati homogenitas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan pengelompokan adalah untuk menjadikan keragaman dalam kelompok menjadi sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok sebesar mungkin (Pratisto, 2004).

B.     Ciri-Ciri Rancangan Acak Kelompok
1.      Satuan percobaan heterogen
2.      Keragaman respons disebabkan pengaruh perlakuan dan kelompok
3.      Pengaruh dari keragaman lain yang kita ketahui, diluar perlakuan yang kita coba, dihilangkan dari galat percobaan dengan cara pengelompokkan satu arah

C.    Pengacakan dan Tata Letak
Menurut Sugiarto (1994), Penempatan perlakuan pada unit percobaan diacak pada setiap kelompok. Contoh : suatu percobaan dilakukan dengan menggunakan RAK adengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Pertama-tama materi percobaan dibagi menjadi 4 kelompok. Materi yang relatif homogen dijadikan satu kelompok agar ragam dalam kelompok tetap kecil. Setiap kelompok dibagi menjadi 6 unit percobaan, berarti seluruhnya ada 24 unit percobaan. Pertama-tama pengacakan dilakukan pada kelompok pertama, lalu diulang pada kelompok yang lain. Pengacakan dilakukan dengan menggunakan tabel acak, seperti pada RAL, tetapi disini dilakukan berulangan bukan sekaligus, berarti ada pembatasan dalam pengacakan, perhatikan gambar :

Langkah-langkah pengacakan perlakuan pada kelompok sebagai berikut:
1.      Dari table bilangan acak, tentukan gugus-gugus bilangan yang digunakan untuk pengacakan. Misalnya gugus-gugus bilangan terpilih:
untuk kelompok I             :           939392            262816            879149
untuk kelompok II             :           361186            419360            761282
untuk kelompok III          :           448618            201659            516584
untuk kelompok IV          :           677671            877140            529577
2.      Gugus-gugus bilangan terpilih dikelompokkan lagi kedalam gugus-gugus bilangan dengan anggota tiga digit, kemudian dibuat ranking
untuk KI    939      392      262      816      879      149
     R          6          3          2          4          5          1
untuk KII  361      186      419      360      761      282
     R          4          1          5          3          6          2
untuk KIII 448      618      201      659      516      584
     R          2          5          1          6          3          4
untuk KIV 677      671      877      140      529      577
         R             5          4          6          1          2          3
3.      Jika sebelum diacak perlakuan dalam kelompok diberi nomor urut 1,2,3,4,5, adan 6, setelah pengacakan diperoleh susunan perlakuan dalam kelompok.
Dalam kelompok I                        F, C, B, D, E, A
Dalam kelompok II          D, A, E, C, F, B
Dalam kelompok III         B, E, A, F, C, D
Dalam kelompok IV         E, D, F, A, B, C
Jika penempatan perlakuan kedalam setiap kelompok dilakukan sebagiamana yang tercantum pada poin 3, jelas terlihat bahwa jumlah satuan percobaan dalam setiap kelompok sama dengan jumlah perlakuan yang akan diteliti. Demikian juga, pemunculan setiap perlakuan dalam setiap kelompok hanya satu kali. Hal ini menunjukan bahwa smemua perlakuan dalam satu kelompok dibandingkan secara jujur. (Tapehe, 2015)



D.    Keuntungan dan Kerugian
1.      Keuntungan
Menurut sugiarto 1994 terdapat beberapa keuntungan rancangan acak kelompok yaitu :
a.       Untuk banyak tipe percobaan, dengan pengelompokan akan diperoleh hasil yang lebih tepat daripada RAL, karena dengan mengeluarkan jumlah kuadrat kelompok dari jumlah kuadrat galat akan menyebabkan kuadrat tengah galat lebih kecil.
b.      Jumlah perlakuan dan ulangan tidak dibatasi
c.       Analisis data relatif lebih mudah. Apabila data untuk perlakuan tertentu hilangm telah tersedia cara menghitung nilai dugaan untuk data tersebut. Ragam galat untuk perbandingan perlakuan tertentu dapat di isolasi, terutama bila ragam antar perlakuan tidak homogen. Bila ada perlakuan tertentu yang datanya tidak dapat digunakan, perlakuan tersebut dapat dihilangkan tanpa mempersulit analisisnya.
Menurut tapehe (2015), keuntungan dari RAK adalah :
a.       Analisis statistiknya masih bersifat sederhana, sama seperti pada rancangan acak lengkap.
b.      Jika tujuan pengelompokan terpenuhi, rancangan acak kelompok memberikan presisi dan efisiensi yang lebih tinggi dibanding rancangan acak lengkap
c.       Jika ada satu atau dua data yang hilang, analisis statistic masih dapat dilanjutkan dengan teknik data hilang. (Tapehe, 2015)

2.      Kerugian
Rancangan acak kelompok juga memiliki kelemahan yaitu bila perlakuannya banyak maka luas kelompok percobaannya juga bertambah besar, sehingga ragam dalam kelompok menjadi besar, ragam galat menjadi besar dan uji F menjadi kurang peka (sugiarto, 1994). Jika tujuan pengelompokan tidak terpenuhi, presisi dan efisiensi penggunaan rancangan acak kelompok lebih rendah dari rancangan acak lengkap karena berkurangnya derajat bebas untuk galat percobaan (Tapehe, 2015)




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Rancangan acak kelompok adalah suatu rancangan dasar yang menggunakan pengawasan  setempat dengan pembatasan pengacakan.
2.      Kelebihan dari Rancangan Acak kelompok yaitu banyak tipe percobaan sehingga diperoleh hasil yang lebih tepat, jumlah perlakuan dan ulangan tidak dibatasi dan analisis data sederhana sehingga relatif lebih mudah.
3.      Kelemahan dari Rancangan acak kelompok yaitu bila perlakuannya banyak maka luas kelompok percobaannya juga bertambah besar, sehingga ragam dalam kelompok menjadi besar, ragam galat menjadi besar dan uji F menjadi kurang peka. 
4.      Sumber ragam dari Rancangan Acak kelompok ada tiga komponen yaitu ulangan, perlakuan dan galat.

B.     Saran
Kelemahan dari rancangan acak kelompok dapat diatasi dengan memperhatikan jumlah kelompok dan percobaan yang akan dilakukan oleh peneliti. Jika dirasa terlalu banyak maka lebih baik tidak menggunakan rancangan acak kelompok dan menggunakan metode lainnya.



DAFTAR PUSTAKA
Pratisto Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Sugiarto Sugandi E. 1994. Rancangan Percobaan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset Yogyakarta.
Tapehe, Yusuf. 2015.Statistika dan Rancangan Percobaan. Jakarta: EGC

No comments:

Post a Comment