Sunday 27 November 2016

Upaya Adaptasi Perubahan Iklim



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Alam tidak pernah tetap, tetapi selalu berubah. Perubahan yang terjadi selalu direspon oleh komponen sistem lainnya sehingga alam kembali dalam kesetimbangan baru.  Namun demikian sejak meningkatnya aktifitas manusia dalam mengelola lingkungan dengan munculnya revolusi industri, beban yang diterima alam terutama dari bahan buangan industri dan efek ikutannya telah membawa dampak yang cukup besar bagi kehidupan di bumi. Berbagai aktifitas manusia di bidang industri maupun akibat penambahan populasi telah menambah beban berat bumi. Alih fungsi lahan hutan untuk berbagai peruntukan, pembuangan sampah menjadi polutan dan pembuangan gas buang telah mengakibatkan kenaikan suhu rata-rata bumi. Pada saat ini, bumi menghadapi pemanasan yang tinggi yang disebut dengan global warming. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin banyak mengandung gas-gas rumah kaca ini, atmosfer semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang dipancarkan ke bumi (Yasuhiro, 2007).
Global warming sudah sejak lama terjadi karena peningkatan lapisan gas yang menyelimuti bumi dan berfungsi sebagai lapisan seperti rumah kaca. Gas rumah kaca terdiri atas CO2 (55%), sisanya berupa NOx, SO2, O3, CH4 dan uap air. Lapisan tersebut menyebabkan terpantulnya kembali sinar panas infra merah A yang datang bersama sinar matahari, sehingga panas bumi mencapai 130C. Semakin besar gas rumah kaca, akan semakin meningkatkan suhu bumi. CO2 di atmosfer saat ini mencapai 300 ppm dan diperkirakan akan meningkat menjadi 600 ppm pada 2060 akibat berbagai aktifitas alamiah dan diperparah dengan aktifitas manusia (Yasuhiro, 2007).
Berbagai kajian ilmiah memperlihatkan bahwa pemanasan global telah memicu perubahan iklim global.  Perubahan iklim adalah suatu proses yang panjang dan megandung kompleksitas yang tinggi sehingga sangat sulit diprediksi dengan tepat. Dampak perubahan iklim telah mulai dirasakan, seperti kenaikan temperature permukaan bumi, kenaikan muka air laut dan memicu peningkatan frekuensi kejadian cuaca dan iklim ekstrim yang berdampak kepada peningkatan kejadian berbagai bencana hidrometeorologis (banjir, kekeringan, badai, dan sebagainya). Untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat perubahan iklim  diperlukan berbagai upaya adaptasi yang perlu dirumuskan secara seksama.