Thursday 18 June 2015

Scabies, Gatal agogo, Kudis, Gudikan (Penularan, dan Pendegahannya)


            Scabies atau orang Indonesia sering memanggilnya dengan sebutan Gudiken atau Kudis adalah penyakit yang disebabkan oleh kutu atau tungau. Nama dari kutu tersebut adalah Sarcoptes Scabiei dan memiliki beberapa gejala khas diantaranya adalah
1.      Rasa gatal yang teramat sangat pada malam hari
2.      Terdapat benjolan merah pada sela jari, pergelangan tangan, siku bagian luar, ketiak sampai ke puting susu, lingkar perut, bokong dan juga alat kelamin.
3.      Gejala khas pada bayi yaitu timbul bisul pada kepala, wajah, leher dan telapak tangan juga di telapak kaki
4.      Pada benjolan merah tersebut berbentuk seperti lorong atau terowongan.
Bagaimana seseorang dapat terkena penyakit scabies.?
Cara penularan penyakit ini terutama dari kontak langsung atau bisa disebut kulit bertemu kulit atau bisa juga dengan media perantara. Caranya seperti
1.      Bersalaman. Yang dimaksud dengan bersalaman disini adalah bersalaman yang beresiko yaitu antara penderita yang mengkontakkan bagian yang terkena kudis pada orang sehat.
2.      Sprey yang terkontaminasi dengan tungau atau kutu
3.      Bertukar pakaian dan bertukar handuk. Jangan bertukar handuk dan pakaian sebab penularan paling cepat dari kudis ini yaitu dengan bertukar pakaian dan handuk. Penyakit ini banyak terjadi pada asrama pesantren dimana murid santren sering bertukar pakaian dengan temannya sehingga kemungkinan penularannya juga tinggi pada daerah dengan padat penduduk.
Seseorang yang pernah kontak dengan penderita kudis kemungkinan besar akan terkena kudis jika tidak bisa menjaga kebersihan pribadi. Jika seseorang yang tidak pernah terkena kudis melakukan kontak dengan penderita kudis gejala gatal akan muncul 2 sampai 6 minggu berikutnya. Namun jika pernah menderita kudis juga, maka gejala gatal muncul pada 2-5 hari bisa jadi lebih maupun kurang. Cara mencegah dari penyakit kudis ini sangat mudah yaitu dengan cara
1.      Menjaga ruangan agar tetap tidak lembab dan sering terkena sinar matahari. Pada dasarnya tungau tidak menyukai tempat yang kering.
2.      Mandilah dengan sabun dan air antiseptik. Fungsinya adalah untuk membunuh kuman dan tungau yang berada pada tubuh.
3.      Jangan bertukar handuk dan juga pakaian karena penularan akan cepat jika menggunakan media-media ini.
4.      Jika sudah terkena kudis, kurangi kontak dengan dunia luar agar mengurangi kemungkinan penularan pada lingkungan lainnya.
5.      Isolasi penderita. Jika penderita merupakan seorang yang sekolah maka dilarang masuk sekolah sampai mendapatkan pengobatan terlebih dahulu.
6.      Lakukan PHBS
7.      Sering mencuci barang-barang yang bersentuhan langsung dengan kulit seperti baju, celana, handuk, jaket dan lain sebagainya. Terutama barang-barang yang pernah di pakai oleh penderita kudis. Baik itu pakain, sofa, sprey semua yang pernah kontak dengan kulitnya harus dibersihkan dan di akhir cucian harus di bilas dengan air panas fungsinya untuk membunuh tungau sebab tungau tidak suka dengan suhu tinggi.

No comments:

Post a Comment