BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Berdasarkan konsep sehat menurut WHO disebutkan bahwa sehat meliputi
keadaan fisik, maupun social dan tidak
hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Penyakit timbul bila terjadi gangguan
dari keseimbangan tersebut yang disebabkan oleh adanya perubahan dari satu
faktor atau lebih. Faktor-faktor yang berperanan tersebut umumnya dibagi
menjadi tiga golongan yaitu : Faktor agen (agent), pejamu (host) dan lingkungan
(environment)
Lingkungan
sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat
pada diagram oleh Hendril L.Blum yaitu faktor lingkungan mempunyai pengaruh dan peranan yang terbesar
diikuti oleh perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Hal ini telah
dibuktikan antara lain oleh Robert Tilden (university of Michigan) derajat
kesehatan suatu bangsa. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa pelayanan
kesehatan yang baik belum dapat sepenuhnya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat tanpa disertai dengan peningkatan dari kondisi lingkungan serta perubahan dari perilaku kea rah yang
menguntungkan kesehatan.
Penyelesaian
tugas ini dimaksudkan agar mahasiswa nantinya dapat memahami dengan lebih baik
salah satu sub pokok bahasan dalam mata kuliah ekologi mengenai Pengaruh Lingkungan terhadap kesehatan
dan nantinya akan mampu memberikan penjelasan dalam bentuk presentasi hasil
penulisan.
B. DEFINISI
1. Lingkungan
: segala sesuatu yang ada diskitar kita; kumpulan dari semua kondisi/kekuatan
dari luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan dari suatu organisme
hidup (manusia)
2. Sehat : suatu keadaan meliputi keadaan fisik, maupun social dan tidak hanya bebas dari
penyakit dan kelemahan (WHO)
3. Kesehatan
Lingkungan (environmental health) : suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh positif terhada terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula (Notoatmodjo, 1996)
4. Pencemaran
lingkungan : masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
C. PERMASALAHAN
Bagaimanakah
pengaruh lingkungan terhadap kesehatan?
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
HUBUNGAN
LINGKUNGAN DAN KESEHATAN
1.
Lingkungan
Menurut Slamet J.S dalam bukunya Kesehatan
Lingkungan, bagi manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitarnya, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak
termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya
interaksi diantara elemen-elemen di alam tersebut. Lingkungan itu sangat luas,
oleh karenanya sering dikelompokan untuk mempermudah pemahamannya.
Tergantung kebutuhan, lingkungan dapat
diklasifikasikan dengan berbagai sebagai berikut :,
a.
Lingkungan yang hidup (biotis) dan
lingkungan yang tidak hidup (abiotis)
b.
Lingkungan alamiah, dan lingkungan buatan
(manusia)
c.
Lingkungan prenatal dan post natal
d.
Lingkungan biofisis dan lingkungan
psikososial
e.
Lingkungan air (hydrosfer), lingkungan
udara (atmosfer), lingkungan tanah (litosfer), lingkungan biologis (biosfer)
dan lingkungan social (sosiosfer)
Bagaimanapun
lingkungan itu dikelompokan, pada prinsipnya lingkungan (tanah, air, udara dan
social, dll) tidak dapat dipisah-pisahkan, karena tidak mempunyai batas yang
nyata dan merupakan suatu kesatuan eksistem. Misalnya air tidak dapat
dipisahkan dari udara (siklus hidrologi) dst
Timbulnya penyakit dapat disebababkan oleh
faktor-faktor yang saling terkait. Faktor-faktor yang berperanan tersebut
umumnya dibagi menjadi tiga golongan yaitu : faktor agen (agent), pejamu (host)
dan lingkungan (environment). Faktor agen berasal dari sifat pembawaan agen
tersebut yang mempunyai kemampuan untuk menyebabkan penyakit pada manusia.
Pejamu berhubungan dengan manusia terutama mencakup faktor biologi (umur, jenis
kelamin, suku bangsa, kekebalan khusus dll) atau tingkah laku (dalam bentuk
kebiasaan dan adat istiadat). Lingkungan mencakup semua aspek di luar agen dan
manusia, karena itu sangat beraneka ragam dan umunya digolongkan menjadi 3
kategori yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik, biologis dan sosial -
ekonomi.
Penyakit timbul bila terjadi gangguan dari
keseimbangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dari satu faktor atau lebih.
Untuk menggambarkan interaksi antara faktor-faktor agen, pejamu dan lingkungan,
John Gordon menganalogikan sebagai timbangan pengumpil (pengungkit) dengan
lingkungan sebagai titik tumpunya. Pada dasarnya selalu terjadi hubungan dan
pengaruh timbal balik antara faktor-faktor pejamu, agen dan lingkungan yang
berusaha mencapai suatu keadaan keseimbangan.
Perubahan dari
keseimbangan dapat dilihat dari contoh-contoh berikut :
L
|
(1)
P A
L
|
L
|
A
P
(2) (3)
P
A
L
|
L
|
A
P
(4)
(5)
Gambar 1
Diagram interaksi antara
faktor-faktor agen, pejamu dan lingkungan
Keterangan
A = agen
P = Pejamu
L = Lingkungan
Kalau keadaan
keseimbangan tercapai seperti pada gambar (1), maka baik agen maupun pejamu
tidak dirugikan dan pada keadaan ini tedapat suasana hidup berdampingan secara
damai antara agen dan pejamu.
Keadaan
2 menggambarkan peningkatan dari kemapuan agen untuk menginfeksi serta
menyebabkan menyebabkan penyakit pada manusia, misalnya perubahan sifat virus influenza dapat
mengakibatkan kekebalan dari pejamu. Sebaliknya keadaan 3 menggambarkan
peningkatan proporsi kerentanan dari populasi manusia misalnya pada situasi
kekurangan pangan dan gizi atau sesudah terjadinya bencana alam seperti banjir,
gempa bumi dll.
Perubahan
lingkungan dapat pula menyebabkan pergeseran titik tumpu kearah agen sehingga
merangsang penyebaran agen (gambar 4), sebagai contoh : pada keadaan banjir
menyebabkan sungai dan badan air meluap membawa pula mikroorganisme atau
zat-zat berbahaya lainnya yang dapat mengkontaminasi sumber air minum. Sebagai
akibatnya terjadi wabah penyakit yang penularannya melalui air misalnya
penyakit kholera, hepatitis dll.
Perubahan
lingkungan dapat pula meyebabkan perubahan keterentanan pejamu (gambar 5),
sehingga terjadi pergeseran titik tumpu kearah pejamu. Keadaan ini terjadi
misalnya pada perkembangan daerah industry yang pesat menyebabkan konsentrasi
zat-zat pencemar di udara meningkat dan hal ini meningkatkan kerentanan
(memudahkan terserang penyakit) pada manusia, terutama infeksi saluran pernapasan.
2. Pengaruh Lingkungan
terhadap Kesehatan
a. Pengaruh air terhadap kesehatan
Penggunaan air yang tidak memenuhi
persyaratan baik dari segi kualitas maupun kuantitas dapat menimbulkan
terjadinya gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tsb dapat berupa penyakit
menular dan penyakit tidak menular. Penyakit yang disebabkan oleh air secara
langsung disebut waterborne diseases.
Hal ini dapat terjadi karena air merupakan
media yang baik tempat bersarangnya bibit penyakit/agent.
Menurut Slamet (2002) beberapa penyakit yang
dapat disebabkan oleh mikroorganisme yg ada didalam air adalah : Cholera,
Thyphus abdominalis, Hepatitis A, Dysentri amoeba.
Selain penyakit menular, penggunaan air
dapat juga memicu terjadinya penyakit tidak menular yakni apabila air
terkontaminasi zat-zat berbahaya dan
beracun diantaranya : Kasus keracunan kobalt (Co), penyakit minamata yang
disebabkan pencemaran pantai minamata oleh mercury (air raksa), keracunan
cadmium dll.
Air juga dapat berperan sebagai sarang
insect yang membawa/menyebarkan penyakit atau disebut dengan water related vector. Beberapa penyakit
tersebut antara lain : Filariasis, demam berdarah atau dengue haemorrhagic fever (DHF)
b. Pengaruh udara terhadap kesehatan
Atmosfer adalah lingkungan udara, yakni
udara yang meliputi planet buni ini. Pembangunan yang berkembang pesat dewasa
ini, khususnya dalam industry dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan
kompsisi udara. Bila perubahan kompsisi udara tersebut melampaui daya dukung
lingkungan maka akan berdampak negative terhadap umat manusia.
Beberapa jenis pencemar udara yang paing
sering ditemukan adalah karbon monooksida CO, Nitrogen Oksida NO2, Sulfur
oksida SOX, Photochemical oxidants, partikel.
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak
terhadap kesehatan, harta benda, ekosistem maupun iklim. Umumnya gangguan
kesehatan sebagai akibat pencemaran udara terjadi pada saluran pernapasan dan
organ penglihatan. Salah satu dampak kronis dari pencemaran udara adalah
bronchitis.
Gangguan pada harta benda dan ekosistem
terutama terjadi akibat adanya hujan asam. Hujan asam terjadi bila di udara
terdapat bahan pencemar berupa gas SO2 (sulphur dioksida) dan gas NOx (Nitrogen
dioksida) di udara. Gas-gas ini diudara bila bereaksi dengan uap air akan
membentuk H2SO4 yang merupakan kompnen utama dari hujan asam.
Salah satu akibat dari pencemar udara adalah
terjadinya pemanasan global sebagai efek rumah kaca, terjadinya lubang pada
ozon yang berfungsi untuk menyerap radiasi UV. Akibat dari pencemaran udara ini
tentunya membawa dampak merugikan bagi makhluk di bumi terutama terhadap
kesehatan manusia.yakni dapat menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim, suhu
bumi semakin tinggi, yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia,
c. Pengaruh tanah terhadap kesehatan
Tanah merupakan bagian dari lapisan
bumi, tetapi pengaruhnya terhdap
kehidupan sangat besar, Hubungan antara tanah dan makhluk hidup di atasnya
sangat erat.
Tanah menyediakan berbagai sumber daya yang
berguna bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu
tanah juga merupakan habitat alamiah bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Selain fungsi tanah sebagai penyedia
berbagai sumber daya dan habitat bagi makhluk hidup. Tanah juga merupakan
penerima sejumlah besar bahan pencemar. Tanah merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia yang
berasal dari rembesan penumpukan sampah, IPAL dan sumber lainnya.
Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan
oleh kehadiran bahan-bahan pencemar di tanah, akan tetapi dapat juga terjadi
karena erosi. Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah
memberikan dampak nyata terhadap kesehatan, seperti dampak dari kekurangan
unsur-unsur hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan terhadap kesehatan
manusia. Salah satu contoh adaalah selenium (Se) yang bersifat toksik pada
dosis tinggi tapi sangat dibutuhkan dalam konsentrasi mikro. Tanah tidak dapat
berfungsi dengan baik, tidak dapat dijadikan lahan pertanian dsb.
Pencemaran tanah oleh sampah juga telah
memberikan dampak tersendiri bagi kesehatan manusia secara tidak langsung
karena dapat menjadi tempat bersarang vector pembawa penyakit misalnya lalat,
tikus dan kecoak. selain itu juga menyebabkan gangguan estetika berupa
menimbulkan pemandangan yang tidak bagus dan menimbulkan bau yang mengganggu.
BAB
III
PEMBAHASAN
Lingkungan dalam
mendukung kehidupan manusia yang dikenal dengan daya dukung lingkungan tentunya
berusaha dengan sendirinya untuk tetap menjaga keseimbangan. Jika terjadi
ketidakseimbangan maka akan muncul berbagai masalah terhadap makhluk hidup
teruatama manusia.
Seorang
tokoh di dunia kedokteran, Hippocrates (460-377SM) adalah tokoh yang
pertama-tama berpendapat bahwa penyakit itu ada hubungannya dengan fenomena
alam dan lingkungannya. Dilihat dari segi ilmu kesehatan lingkungan, penyakit
terjadi karena adanya intaraksi antara manusia dengan lingkungannya. Ilmu yang
mempelajari proses intaraksi ini disebut
ekologi.
Interaksi
manusia dengan lingkungannya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana
sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggal dunia. Hal ini disebabkan
karena manusia memerlukan daya dukung unsure-unsur lingkungan untuk
kelangsungan hidupnya. Udara, air, makanan, sandang, papan dan seluruh
kebutuhan manusia harus diambil dari lingkungannya, akan tetapi dalam proses
interaksi manusia dengan lingkungannya ini tidak selalu didapatkan keuntungan,
kadang-kadang manusia bahkan mendapat kerugian, misalnya seorang makan dan
minum untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga tetapi ia dapat menjadi sakit
karenanya.hal ini merupakan akibat hubungan timbale balik antara aktifitas
manusia dengan lingkungannya.
Usaha-usaha
dibidang kesehatan lingkungan ditujukan untuk meningkatkan daya guna faktor
yang menguntungkan manusia dan mengurangi peran atau mengendalikan faktor yang
merugikan. Secara naluriah manusia memang tidak dapat menerima faktor yang
merugikan di dalam lingkungan hidupnya, oleh karenanya ia selalu berusaha untuk
selalu memperbaiki keadaan sekitarnya sesuai dengan kemampuannya.
Sejalan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, serta aplikasinya dalam pembangunan
Negara, pemanfaatan sumber daya alam akan meningkat. Demikian pula dengan
buangan berbahayanya, sehingga kualitas lingkungan hidup akan terus berubah
secara dinamis. Beban lingkungan dalam menunjang pembangunan akan semakin
berat.
Pertumbuhan
industry diberbagai bidang serta tekanan terhadap sumber daya alam menyebabkan
timbulnya permintaan, inovasi dan produksi sumber bahan sintesis yang sering
tergolong dalam bahan berbahaya, demikian pula buangannya. Industrialisasi akan
membawa serta kebutuhan akan pemukiman tenaga kerja yang terkonsentrasi di
daerah urban. Kota-kota akan bertambah, baik jumlah maupun besarnya. Dengan
demikian permintaan akan pelayanan kesehatan lingkungan akan bertambah dan
semakin kompleks.
Perubahan kulaitas
lingkungan yang cepat ini merupakan tantangan bagi manusia untuk dapat menjaga
fungsi lingkungan hidup agar tetap normal sehinggga daya dukung kelangsungan
hidup manusia di bumu akan tetap lestari, dan kesehatan tetap terjamin. Laju pemanfaatan sumber daya alam dan laju
peningkatan jumlah dan kualitas limbah juga akan bertambah. Apabila dampak
intensitas kegiatan ini terhadap kualitas lingkungan tidak diperhatikan akan
terjadi peningkatan taraf pencemaran lingkungan yang akan mengakibatkan
turunnya kesehatan masyarakat. Oleh karenanya usaha-usaha di bidang kesehatan
lingkungan perlu didasarkan atas pengetahuan ekologi manusia.(Juli
s.slamet,1994
Penyelesaian
masalah lingkungan tidak dapat dilakukan dengan monodisipliner ilmu tetapi
harus dengan multidisiplin ilmu. Oleh karenanya perlu ditumbuhan strategi baru
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat yakni setiap aktivitas baru harus di dasarkan atas
a. kebutuhan
manusia
b. ditujukan
pada kehendak masyarakat
c. direncanakan
oleh semua pihak yang berkepentingan
d. didasarkan
atas prinsip-prinsip ilmiah
e. dilaksanakan
secara manusiawi.
BAB
IV
KESIMPULAN
1. Lingkungan
adalah segala sesuatu yang berada disekitar kita.
2. Lingkungan
merupakan pendukung utama keberlangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya
yang saling berinteraksi.
3. Dampak
dari pencemaran lingkungan adalah berubahnya keseimbangan ekologi atau
lingkungan sehingga dapat mempengaruhi makhluk hidup khususnya kesehatan
manusia, mengakibatkan turunnya kesehatan masyarakat
4. Dalam
penanggulangan masalah lingkungan diperlukan
usaha-usaha dibidang kesehatan lingkungan yang didasarkan atas
pengetahuan ekologi manusia dan didukung oleh pengkajian dari multidisiplin
ilmu
DAFTAR PUSTAKA
1. Nebel,J
dkk, environmental Science,
2. Slamet
J.S, 1994 Kesehatan Lingkungan, Gadjah mada university press,
3. Kusnoputranto
H dkk, 1985 Kesehatan Lingkungan, Departemen pendidikan dan kebudayaan FKM-UI,
Jakarta
4. Mulia
R.M, 2005 Kesehatan Lingkungan, Graha Ilmu,Yogyakarta
The Best Things to Know About Using Titanium - Technological
ReplyDeleteTitanium ford focus titanium hatchback - also known as microtouch solo titanium "the best thing" or cerakote titanium "the best thing". For example, while we may not be quite sure about that name yet, titanium mug we've used it blue titanium
a119e1qaebc688 louis vuitton outlet,louis vuitton outlet,louis vuitton outlet,louis vuitton outlet,louis vuitton outlet,louis vuitton outlet f881t5wrkkv387
ReplyDelete