Scabies
atau orang Indonesia sering memanggilnya dengan sebutan Gudiken atau Kudis
adalah penyakit yang disebabkan oleh kutu atau tungau. Nama dari kutu tersebut
adalah Sarcoptes Scabiei dan memiliki
beberapa gejala khas diantaranya adalah
1.
Rasa gatal yang
teramat sangat pada malam hari
2.
Terdapat benjolan
merah pada sela jari, pergelangan tangan, siku bagian luar, ketiak sampai ke
puting susu, lingkar perut, bokong dan juga alat kelamin.
3.
Gejala khas pada
bayi yaitu timbul bisul pada kepala, wajah, leher dan telapak tangan juga di
telapak kaki
4.
Pada benjolan
merah tersebut berbentuk seperti lorong atau terowongan.
Bagaimana seseorang dapat terkena penyakit scabies.?
Cara penularan penyakit ini terutama dari kontak
langsung atau bisa disebut kulit bertemu kulit atau bisa juga dengan media
perantara. Caranya seperti
1.
Bersalaman. Yang
dimaksud dengan bersalaman disini adalah bersalaman yang beresiko yaitu antara
penderita yang mengkontakkan bagian yang terkena kudis pada orang sehat.
2.
Sprey yang terkontaminasi
dengan tungau atau kutu
3.
Bertukar pakaian
dan bertukar handuk. Jangan bertukar handuk dan pakaian sebab penularan paling
cepat dari kudis ini yaitu dengan bertukar pakaian dan handuk. Penyakit ini
banyak terjadi pada asrama pesantren dimana murid santren sering bertukar
pakaian dengan temannya sehingga kemungkinan penularannya juga tinggi pada
daerah dengan padat penduduk.
Seseorang yang pernah kontak dengan
penderita kudis kemungkinan besar akan terkena kudis jika tidak bisa menjaga
kebersihan pribadi. Jika seseorang yang tidak pernah terkena kudis melakukan
kontak dengan penderita kudis gejala gatal akan muncul 2 sampai 6 minggu
berikutnya. Namun jika pernah menderita kudis juga, maka gejala gatal muncul
pada 2-5 hari bisa jadi lebih maupun kurang. Cara mencegah dari penyakit kudis
ini sangat mudah yaitu dengan cara
1.
Menjaga ruangan
agar tetap tidak lembab dan sering terkena sinar matahari. Pada dasarnya tungau
tidak menyukai tempat yang kering.
2.
Mandilah dengan
sabun dan air antiseptik. Fungsinya adalah untuk membunuh kuman dan tungau yang
berada pada tubuh.
3.
Jangan bertukar
handuk dan juga pakaian karena penularan akan cepat jika menggunakan
media-media ini.
4.
Jika sudah
terkena kudis, kurangi kontak dengan dunia luar agar mengurangi kemungkinan
penularan pada lingkungan lainnya.
5.
Isolasi penderita.
Jika penderita merupakan seorang yang sekolah maka dilarang masuk sekolah
sampai mendapatkan pengobatan terlebih dahulu.
6.
Lakukan PHBS
7.
Sering mencuci
barang-barang yang bersentuhan langsung dengan kulit seperti baju, celana,
handuk, jaket dan lain sebagainya. Terutama barang-barang yang pernah di pakai
oleh penderita kudis. Baik itu pakain, sofa, sprey semua yang pernah kontak
dengan kulitnya harus dibersihkan dan di akhir cucian harus di bilas dengan air
panas fungsinya untuk membunuh tungau sebab tungau tidak suka dengan suhu
tinggi.
No comments:
Post a Comment