A. Analisis
Situasi
Kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat
berharga dan juga Kesehatan merupakan suatu kenikmatan yang diharapkan oleh
setiap manusia dalam kehidupan sehingga manusia diharapkan untuk mampu selalu
menjaga kesehatannya. Pada abad ke 20 ini banyak varian penyakit baru yang di
temukan contohnya adalah penyakit HIV yang menyebabkan AIDS.
Acquired
Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune
Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang
mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). Virusnya sendiri
bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah
kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada
dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum
benar-benar bisa disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan
melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung
HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal,
dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim
(vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik
yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan,
bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh
tersebut (Anonim. A. 2014).
AIDS di Indonesia ditangani oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan memiliki Strategi Penanggulangan AIDS Nasional untuk
wilayah Indonesia. Ada 79 daerah prioritas di mana epidemi AIDS sedang
meluas. Sekitar 170.000 sampai 210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia
mengidap HIV/AIDS. Perkiraan prevalensi keseluruhan adalah 0,1% di seluruh
negeri, dengan pengecualian Provinsi Papua, di mana angka epidemik diperkirakan
mencapai 2,4%, dan cara penularan utamanya adalah melalui hubungan seksual
tanpa menggunakan pelindung (Anonim. B).